Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna menyebut, helikopter dalam negeri
EC725 cougar buatan PT Dirgantara Indonesia tidak direkomendasikan untuk
digunakan standar pengamanan presiden. Kasau malah melirik helikopter
AgustaWestland AW 101 buatan Italia untuk digunakan Jokowi.
Namun
jika dilihat rekam jejaknya, helikopter EC725 sebenarnya memang cukup
oke. Helikopter ini kali pertama terbang pada 27 November 2000 dengan
fleet experience lebih dari 500.000 jam terbang. Bahkan heli ini telah
dikirimkan ke seluruh dunia lebih dari 200 unit.
"Heli ini juga
sudah digunakan oleh lebih dari 30 kepala negara di dunia di antaranya
Mexico, Brazil, Nepal, Kamerun, Chili, Oman, Singapur, Korea Selatan,
Prancis, Spanyol, Jepang, dan Uni Emirat Arab," kata Direktur Produksi
PT DI Arie Wibowo usai mendampingi Menko Polhukam Luhut Binsar
Pandjaitan, di hanggar PT DI, Kota Bandung, Jumat (4/12).
Dia
melanjutkan, heli dengan dua mesin turbomeca makila 2A1 ini telah
terbukti ketangguhannya dalam pertempuran di Lebanon, Chad, Afganistan,
Mali dan Libya. Heli yang dapat mengangkut 12 penumpang ini juga
memiliki visibilitas yang baik untuk melihat ke bawah dan samping.
"Ini
juga dapat mendarat di landasan yang berbatu bahkan salju, sehingga
mungkin untuk digunakan oleh presiden sampai ke pelosok negeri,"
terangnya.
Soal persenjataan, kata Ari tidak perlu diragukan
lagi. Heli ini dapat dipersenjatai dengan lengkap karena tidak memiliki
batasan kecepatan saat ditambahkan dengan persenjataan lengkap. Pesawat
yang dibanderol 35 juta euro ini juga telah tersertifikasi dengan sea
state enam dan memiliki pelampung di bagian bawah untuk kondisi
emergency jika harus mendarat di perairan atau laut.
"Pelampung
ini dapat berkembang otomatis pada kondisi emergency dengan kecepatan
pesawat 150 knot," ungkapnya seraya menyebut bodi heli dilengkapi dengan
anti peluru.
Luhut Binsar yang meninjau langsung pesawat militer
ini juga langsung memuji PT DI. Dia merasa Presiden Jokowi akan cocok
menggunakan heli tersebut. Apalagi setelah Jokowi memastikan tidak akan
menggunakan heli VVIP buatan luar.
"Bagus, bagus. Untuk Combat
SAR ternyata sudah siap, (jenis Cougar) itu bisa dipakai juga untuk
pesawat kepresidenan. Tapi tentu (untuk VVIP) kita lakukan penyesuaian
sana sini," tutur Luhut.
Sumber: Merdeka.com
Diremehkan Kasau, heli EC725 buatan PT DI sudah dipakai 30 presiden
Wednesday 2 March 2016 on Labels: umum
No comments:
Post a Comment